Dalam film Little
Thing Called Love ini, saya akan mencoba untuk membahas satu tokoh yang menjadi
pemeran utamanya yaitu kakak Shone (Mario Maurer) . Kakak Shone ini memiliki
karakter yang ramah, ulet, suka bergaul dengan teman-temannya, dan tidak mudah
menyerah. Dan tidak lupa kakak Shone ini adalah siswa yang sangat popular di
sekolahnya bak seorang artis. Dalam ceritanya kakak Shone atau Shone ini
merupakan anak dari atlit sepak bola nasional. Shone mencintai seorang gadis
hitam, jelek, kucel tetapi tidak berani untuk mengungkapkannya sampai gadis itu
tmbuh besar dan menjadi cantik. Singkat cerita gadis tersebut sekolah ke luar
negeri dan shone pun tertap setia untuk menunggunya pulang. Dan akhirnya Shone
berani mengungkapkan perasaannya ke gadis trsebut yang telah lama disimpannya.
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada
tubuh, otak, kapasitas sensori dan keterampilan motorik seseorang. Jika dilihat
dalam film ini perkembangan fisik dari Shone adalah normal sperti orang
lainnya. Shone memiliki tubuh yang ideal, memiliki berat badan yang proposional
dengan tinggi badannya.
2. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan
mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir dan bahasa. Perkembangan
kognitif yang terjadi pada remaja dapat dilihat dari pemikiran-pemikiran yang
mulai logis yang ditunjukkannya. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir
sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai
suatu tujuan di masa depan.
Dalam film ini Shone perkembangan kognitif yang
terjadi pada Shone adalah sudah tidak trauma lagi melakukan tendangan pinalti.
Shone trauma karena ayahnya gagal melakukan tendangan pinalti dan takut
terulang terjadi kepada dirinya. Dan tidak lupa Shone bercita-cita ingin
menjadi pemain sepak bola professional seperti ayahnya dengan mendaftarkan diri
ke club bola ternama. Setelah pensiun dari sepak bola, shone memutuskan untuk
menjadi Fotografer yang sudah menjadi keseharian dia sebelum masuk dalam dunia
sepak bola.
3. Perkembangan Sosio-emosional
Perkembangan
sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya disbanding dengan
orang tua. Pada masa remaja ini, mereka sering menyebutnya dengan pencarian
jati diri. Mereka ingin dianggap dewasa oleh lingkungan sekitarnya, salah
satunya dengan mencoba menyelesaikan masalah mereka sendiri yang menghampirinya.
Dalam film
ini Shone ingin menunjukkan bakatnya dalam bermain sepak bola, dia ingin memperbaiki
nama baik ayahnya yang gagal dalam memenangkan pertandingan nasional karena
gagal dalam melakukan tendangan pinalti. Shone tidak ingin mengulang kesalahan
ayahnya dan ingin merubah rasa takutnya akan melakukan tendangan pinalti. Ada rasa
ingin berubah demi kemajuan dirinya sendiri, sudah bisa mengontrol emosi
dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar